Minggu, 25 Oktober 2015

Pramoedya Ananta Toer

Ia bukan hanya dikenal sebagai salah satu penulis sastra terbaik Indonesia, tapi juga paling produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke ragam bahasa asing. Karenanya sebagai sastrawan Indonesia, namanya juga dikenal dan disegani di dunia. Ia telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing. Ia lahir di keluarga degan ayah sebagai guru dan ibu berdagang nasi. Nama aslinya Pramoedya Ananta Mastoer, sebagaimana tertulis dalam koleksi cerita pendek semi-otobiografinya "Cerita Dari Blora". Karena nama keluarga "Mastoer" (nama ayahnya) dirasa terlalu aristokratik, ia hilangkan awalan Jawa "Mas" jadi "Toer" saja. 

Pramoedya menempuh pendidikan pada Sekolah Kejuruan Radio di Surabaya. Ia lalu bekerja sebagai juru ketik surat kabar Jepang di Jakarta selama pendudukan Jepang di Indonesia. Pada masa kemerdekaan, ia ikuti kelompok militer di Jawa dan kerap ditempatkan di Jakarta pada akhir perang kemerdekaan. Ia menulis cerpen dan buku di sepanjang karier militernya dan ketika dipenjara Belanda di Jakarta pada 1948 dan 1949. Pada 1950-an ia tinggal di Belanda sebagai bagian dari program pertukaran budaya. Ketika kembali ke Indonesia ia jadi anggota Lekra, salah satu organisasi sayap kiri di Indonesia. Gaya penulisannya berubah selama masa itu, sebagaimana ditunjukkan dalam karyanya "Korupsi". Ia juga dikenal sebagai seseorang yang mengusulkan pemerintahan dipindahkan ke luar Jawa. Pada 1960-an ia ditahan pemerintahan Soeharto karena pandangan yang dinilai pro-Komunis Tiongkok. Bukunya dilarang dan ia ditahan tanpa pengadilan di Nusakambangan dan akhirnya di Pulau Buru di kawasan timur Indonesia. Selain itu, ia juga pernah ditahan 3 tahun pada masa kolonial dan 1 tahun pada masa Orde Lama. Ia dilarang menulis selama masa penahanan di Buru, tetapi tetap mengatur untuk menulis serial karya terkenalnya "Bumi Manusia".

Jumat, 13 Februari 2015


Jalan yang senyap melintasi batas kota yang dingin,,
jauh dari orang-orang yang kucinta,,
terasa sangat sulit hidup ini,,
saat kuingat semua kata-katamu,,
sangat ingin kuberada disana,,
kembali ketempat yang kusuka,,
namun ini impianku,,
harus kuraih,, demi hidup ini,, agar berarti....
Semoga dapat,, dan semoga selamat....

Kehidupan lebih nyata
daripada pendapat siapapun
tentang kenyataan.
-Pramoedya Ananta Toer


\m/ Keep Rock !! \m/


Minggu, 02 November 2014

Langit Kenyataan

Impian dan harapan melambung ke langit ketujuh
Mengapung bersama bulan dan bintang
Berhias pelangi keyakinan
Harapan mengorbit bersama mimpi dan cita-cita
Ikhtiar menjadi tangga menuju singgasananya
Lantunan doa sebagai penyubur planet keyakinan
Apa kabar harapan ketika hujan menyapa ?
Apa kabar harapan ketika angin bertiup kencang ?
Apa kabar harapan ketika realitas kian mengganas ?
Akankah tenggelam bersama hasrat yang kian meluruh
Akankah tumbang bersama keyakinan yang kian menipis
Atau sebaliknya,
Akan menjadi subur dan kokoh pohon harapan yang tertanam
Butuh kesiapan hati dan pikiran
Ketika harapan menepi didinginnya langit kenyataan
Selalu memungut remah-remah
Keyakinan kita yang berserak
Agar lebih rimbun pohon ketaatan kita kepada-NYA
Karena pelangi keyakinan yang indah
Butuh diupayakan kehadirannya,,,

- Semoga mimpi ini berakar dan menemukan bentuknya

\m/ Keep Rock !! \m/