Minggu, 02 November 2014

Langit Kenyataan

Impian dan harapan melambung ke langit ketujuh
Mengapung bersama bulan dan bintang
Berhias pelangi keyakinan
Harapan mengorbit bersama mimpi dan cita-cita
Ikhtiar menjadi tangga menuju singgasananya
Lantunan doa sebagai penyubur planet keyakinan
Apa kabar harapan ketika hujan menyapa ?
Apa kabar harapan ketika angin bertiup kencang ?
Apa kabar harapan ketika realitas kian mengganas ?
Akankah tenggelam bersama hasrat yang kian meluruh
Akankah tumbang bersama keyakinan yang kian menipis
Atau sebaliknya,
Akan menjadi subur dan kokoh pohon harapan yang tertanam
Butuh kesiapan hati dan pikiran
Ketika harapan menepi didinginnya langit kenyataan
Selalu memungut remah-remah
Keyakinan kita yang berserak
Agar lebih rimbun pohon ketaatan kita kepada-NYA
Karena pelangi keyakinan yang indah
Butuh diupayakan kehadirannya,,,

- Semoga mimpi ini berakar dan menemukan bentuknya

\m/ Keep Rock !! \m/

Sabtu, 11 Oktober 2014

kepada kamu

Dengan penuh kebencian

Aku benci jatuh cinta

Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu,
tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak
selalu menebak-nebak
Aku benci deg-degan menunggu kamu online. 
Dan di saat kamu muncul, 
aku akan tiduran tengkurap, 
bantal di bawah dagu, 
lalu berpikir, 
tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, 
di seberang sana, 
bisa tertawa. 
Karena, kata orang, 
cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. 
Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, 
menghapusnya, 
memikirkan kata demi kata. 
Aku benci ketika jatuh cinta, 
semua detail yang aku ucapkan, 
katakan, 
kirimkan, 
tuliskan ke kamu menjadi penting, 
seolah-olah harus tanpa cacat, 
atau aku bisa jadi kehilangan kamu. 
Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. 
Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. 
Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? 
Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, 
atau ada maksud lain, 
atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, 
menjalar ke sekujur tubuh, 
dan aku merasa pasrah, 
gelisah. 
Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, 
tanpa harus tidur. 
Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, 
saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam (kamera) yang sedang aku pegang. 
Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, 
aku tidak bernapas, 
aku merasa canggung, 
aku ingin berlari jauh. 
Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu, 
tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, 
Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,
harus dimentahkan oleh hati yang berkata, 
Jangan hiraukan logikamu.
Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. 
Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, 
kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, 
bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. 
Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. 
Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; 
di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan
aku takut sendirian ...

#Kata_Raditya_Dika

\m/ Keep Rock !! \m/

Kamis, 09 Oktober 2014

Proses

Jika hidup untuk berproses,
perlukah penolakan terhadap kegagalan
Jika semua berproses,
perlukah kata kasta berderajat
Jika hidup menghargai derajat martabat diri,
perlukah kepentingan bersama didahulukan

Bukan aku muak dengan hidup
Bukan aku bosan terus hidup
Hanya saja mungkin aku telah lelah
Memasuki ambang batas penerimaanku
Terhadap kebencian pada diriku sendiri
Aku benci kenapa aku harus gagal
Untuk sesuatu yang seharusnya aku bisa
Aku benci kenapa terkadang untuk sesuatu yang tak ku harap
Justru dengan mudah aku dapatkan

Kadang aku terjebak dalam alam fahamku
Mengapa tak pernah ku coba memahami

Aku bukan manusia sempurna
Aku tak bisa selalu menjadi yang diharap

#JanganProtesTerhadapProses !

\m/ Keep Rock !! \m/

Selasa, 08 Juli 2014

Kepada Kamu . . .

Sekian lama aku kehilangan kata-kata romantis
Kehilangan nyawa dalam menulis
Sudah kucari berkali-kali, nyatanya tak kutemui
Kemudian seseorang membuatku kembali mencintai karyaku sendiri
Menginspirasi kata demi kata yang keluar dari mulutku
Memacu imajinasi-imajinasi tentang masa depan yang menyenangkan
lalu, aku merajut mimpi baru
dengan kamu…

Hebatnya kini aku lebih bahagia
Hidupku mulai teratur, jalanku mulai beralur
Setiap harinya terasa menarik untuk dinantikan
Sedikitpun tak ingin kulewatkan begitu saja
Detik jarum jamnya terasa lebih berharga
Dan kuputuskan harus ada bahagia tercipta dari sana

Semenjak kamu ada,
Aku menemukan alasan untuk selalu bangun lebih pagi dari biasanya
Sekedar menunggingkan senyum atas deretan kata di layar handphone semalam
Aku menemukan alasan untuk lebih rajin melakukan hal-hal positif
Memojokkan hal negatif pada ruang-ruang terlarang dalam pikiranku

Kini ragaku tak berjuang sendirian
Ragu tak seringkali menyambangi pikiran kosongku lagi
Sunyinya malam tak lagi kujadikan alasan untuk tidur lebih cepat
Selalu ada telinga yang bersedia mendengarkan suara-suara kantukmu
Comelan tentang betapa hidup sebenarnya menyenangkan ketika mereka disisimu
Selalu ada mulut yang berusaha menghibur gundahmu
Selalu ada hati yang bersedia untuk kau diami, hatiku…

Nadirku bergetar, perutku penuh kupu-kupu
Mereka kadang saling beradu, mendesak jantungku hingga berdebar semakin kencang
Memacu naluriku untuk selalu bisa memahami kamu lebih dalam lagi

Rasa rindu pun mulai menjelajahi sel-sel otakku

Dan semakin lama rindu  ini terasa layak diperjuangkan
Waktu-waktu yang bergulir tanpa kamu terasa lebih sepi
Ketika mata kita saling beradu
Kutemukan degup jantungku berdetak lebih kencang
Nafasku tersengal, aku gugup kemudian menyerah pada senyum di lengkungan wajahmu


Kepada kamu,

yang kelak akan membaca ini, semoga aku tak lagi kehilangan nyawaku dalam menulis
baik tentang aku, kamu maupun duniaku

Kepada kamu,
yang mungkin akan mengamini tulisanku ini
aku berterimakasih atas rasa sayang yang begitu besar

Kepada kamu,
sekalipun aku mencintai cerita bahagia sampai akhir hayat, yang aku inginkan hanya jari kelingkingmu mengaitkan janji dikelingkingku, menjaga hati yang kutitipkan kala itu. Akan selalu sesederhana itu.
Kepada kamu,,,

\m/ Keep Rock !! \m/ 

Selasa, 13 Mei 2014

Dua Sisi Beda, Datang Sama-sama

Kau tahu?
semesta selalu hadir dengan dua sisi bersamaan, tapi kita pilih satu

hidup mati
datang pergi
surga neraka
panas dingin
pahit manis

itulah mengapa kita selalu disiapkan bahkan tanpa kita sadari sudah harus selalu siap

Ah…kan ada diantara itu, yahhhh abu-abulah, itu katamu

benar itu ada, tetapi itu bukan pilihanku
aku berbicara dari caraku berpikir
aku berbicara dari caraku merasa
aku berbicara dari caraku hidup

Ah… itu akan berproses menemukan jalannya, kau melanjut

benar, aku memahaminya dan sering terjebak disitu
buatku sering berputar di satu titik
buatku sering tak bertumbuh
buatku sering kelelahan

Ahhh sudahlah, nanti kita lanjut, kau mengakhiri . . .

\m/ Keep Rock !! \m/


Selasa, 06 Mei 2014

Waktu tetap akan berputar

Menjejaki liku tak berhenti..
Menjalani imajinasi yang berarti..
Dan kemarin ku tertawa..
Dan kemarin ku menangis..
Harapanku ada diujung mata..
Dan ia terus menerus melambai..
Ia ada dan sangat nyata..
Bidadari impian penghubung mimpi..
Bersinar bagai aroma bintang..
Diselimuti genggaman embun pagi..
Dengan rona merah terang..
Ia meniup semangat tiada henti..
Karna waktu tetap akan berputar..
Dan ia menggiling semuanya..
Semua liku dan perjuangan..
Yang membentuk rangkaian semesta terindah..
\m/ Keep Rock !! \m/

Senin, 05 Mei 2014

Tanpa ternyata dan bagaimana

Datang di keramaian..
Menjadi manusia setengah abadi..
Dan dia dengan ke-egoisan dan kemunafikan..
Bibirnya berucap makna berisi..
Jauh aku terus menjauh..
Apakah benar kebahagian harus ku peluk?
Dan kesedihan harus ku buang?
Aku memang harus pergi disaat bumi menjadi gelap..
Ternyata ia tak melihat..
Ternyata ia hanya kelam gulita..
Yang hanya membicarakan artis -artis bertopeng..
Lalu apakah dia putih?
Bagaimana kalau ia melihat?
Tampak dalam kaca..
Tampak kelam yang dalam dirinya..
Kalau ternyata dia tak putih..
Ia hanya kelam yang dalam..
Berkumpul dengan hitam..
Membentuk kemunafikan..
Atas ke-egoisan yang menganggap bahwa dia putih..

"Kehidupan, karena jika hanya hitam akan terlalu gelap & jika hanya putih akan terlalu kosong."


\m/ Keep Rock !! \m/


Minggu, 27 April 2014

Diam . . . .

Bukan karena sudah tidak sayang rasa marah ini membuncah
Bukan karena sudah tidak perduli rasa kesal terlampiaskan
Bukan karena saling membenci keluar kata - kata yang tidak diinginkan
Bukan karena sudah tak cinta ku biarkan kau sendiri

Aku diam bukan berarti tidak perduli lagi dengan apa yang terjadi
Aku diam dan membiarkan kau menentukan sendiri apa yang kau mau
Aku diam karena hal itu yang terbaik aku lakukan untukmu
Aku berusaha merendahkan hati dan suara saat berhadapan denganmu
Aku berusaha menahan rasa amarahku
Aku hanya tak ingin kau sakit hati
Begitu mulianya dirimu untukku
Begitu berartinya dirimu dalam hidupku
Dan hanya Tuhan yang tau semua itu
Aku biarkan kau sendiri menentukan apa yang menurutmu baik dalam hidup ini
Aku biarkan kau berjalan melalui fase fase hidupmu
Aku biarkan semua berjalan sesuai kehendak-NYA
Aku pasrahkan semuanya
Karena aku sudah tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan
Bukankan tidak semua pertanyaan ada jawabanya ?
Bukankan tidak semua keinginan kita dapat terpenuhi ?
TERSERAH dan hanya itu kata yang dapat aku ucapkan saat ini

Tuhan, semoga kami menjadi makhluk yang lebih memilih diam-diam melakukan hal yang baik yang berguna bagi sesama. Semoga kami juga tidak melewatkan waktu sehari pun untuk diam dalam diam berintrospeksi diri. Diam dalam diam untuk semakin mengenal diri yang sejati, sehingga bangkit kesadaran kami untuk hidup menjadi berarti.

Hanya dengan diam kita bisa bebas berteriak !
Hanya dengan diam kita bisa bebas merenung !
\m/ Keep Rock !! \m/




Jumat, 31 Januari 2014

Bra :-)


(1)
Seperti bermain cinta diantara ketinggian ingin
Bra itu kugantung tinggi pada batasan angan
Melayang jauh dalam fikiran bersayap khayal
Lalu hinggap menghangatkan dinginnya malam

(2)
Bra, bukan karena warnamu itu nan memesona
Bukan pula pada modelmu yang amat disuka
Tidak juga tentang ukuranmu yang beraneka
Tapi pada sesuatu yang akan berdenyut di sana

(3)
Bermain ingin dengan beragam angan tentangmu
Seperti melayang jatuh di kerimbunan harap
Kamu membuat guratan indah di liarnya hasrat
Hingga semua khayalan tentangmu sesak terkulai


\m/ Keep Rock !! \m/

#imajinasi_ngawur