Kamis, 05 September 2013

Dialog dengan Si Jomblo

Apa yang kamu harapkan dari sebuah hubungan? Tentu saja akhir yang bahagia! Hubungan yang menuju pada pernikahan yang bahagia, berakhir dengan keluarga yang sakinah dan mawaddah.

Sudah bertemukah pasangan untuk menuju kesana? Belum *tertunduklemah*

Kenapa? Belum ketemu yang cocok.

Memangnya seperti apa yang cocok??

Entahlah. Mungkin seseorang yang nyaman, selalu nyambung diajak ngobrol apa aja, mampu membawa kita kepada hal-hal yang membaikkan.

Kenyamanan yang seperti apa? Hhhmm, pokoknya yang tidak ribet. Simpel tapi manis. Sederhana namun mengesankan. Hubungan yang tidak lebay atau bergejolak layaknya anak-anak abg. Cukup ucapan selamat pagi yang manis dengan sebuah kecupan di dahi disetiap perpisahan. Hubungan yang sederhana, namun sarat akan kasih sayang. Begitu saja.

Dimana menemukan sosok yang seperti itu? Entahlah!! Entah benar ada atau tidak, tapi selalu berharap dapat menemukannya segera.

Berharap segera?? Iya! Untuk apa menunggu kelak kalo dapat menemukannya sekarang? Untuk apa menunda-nunda bertemu jodoh, toh yang nama jodoh akan bertemu juga akhirnya sooner or later. Ya kan??

Oh, begitu ya?? Yaa, begitulah.

Berarti sebenarnya sudah ada yang diincar dong? Yang mendekati seperti yang diinginkan? Ooo, ada! Ada beberapa, namun sayang, kalo ga teman sendiri ya pacarnya teman.

Terus? Yaa, tak bisa saja. Masa memacari teman sendiri? Apa lagi merebut pacarnya teman?
Lho? Memangnya kenapa? Jodoh bukannya memang suka datang dengan cara yang tak di duga kan?? Memang, tapi untuk merebut pacar teman rasanya keterlaluan.


Cinta memang tak kenal waktu dan tempat kan? Iya, barangkali. Namun rasanya enggan saja menghadapi polemik yang akan nanti muncul setelahnya. Banyak pertimbangan lah, ribet!!
Lalu kenapa tidak memacari teman kalo memang dia oke? Ah, tidaklah. Teman ya teman. Teman tidak bisa dijadikan gebetan. Rasanya terlalu lucu.

Bukannya banyak ya yang memang dipertemukan melalui jalur pertemanan dulu? Iya! Tapi entah mengapa rasanya sedikit tidak nyaman memacari teman sendiri yang sudah kenal kita banget.

Lho? Bukannya lebih bagus begitu? Entahlah, agak risih saja.

Kok aneh begitu? *angkatbahu*

Lalu kapan jodohnya akan datang? Mungkin, suatu hari. Tunggu saja, kan jodoh tak kan lari kemana ataupun menyasar pada yang lain. Jodoh, rejeki dan maut ditangan Tuhan kan? Yaa, hadapi saja.

Kalau Tuhan kasih jodoh lewat pertemanan lalu ditolak bagaimana? Berarti menolak jodoh dong?? Tidak begitu. Percayalah, ketika kita bertemu seseorang yang “the one”-nya kita, saat itu kita akan menyadarinya, meski aral melintang dihadapan. Kita akan tau, saya percaya itu!

Oh begitu ya? Ya ⌣̈
_______________________

JOMBLO ngak perlu merasa kesepian meski kita sedang sendiri. Sendiri itu perlu. Dan itu jangan sampe membuat kita jadi kesepian.
Yang jadi masalah bukan berada bersama seseorang. Tetapi berada untuk seseorang ! :-)

Keep Rock !! \m/ \m/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar