Selasa, 03 September 2013

Asal Senang, Maka Bahagia

Menurut saya definisi bahagia itu adalah kita bisa tetap senang saja entah sebesar apapun masalah yang kita hadapi. Untuk versi simplenya, lihatlah orang gila. Nah, begitulah kawan.

“kalau orang gila yang nangis terus? Kan ada tuh!”, bantah teman saya. Entahlah, siapa tahu benar-benar ada, karena saya kurang wawasan tentang jenis-jenis orang gila. Ah, itu juga sama. Orang gila itu tentu menikmati tangisannya, karena dengan menangis dia bisa melarikan diri dari kenyataan. Bagaimana bisa? Dengan menjadi sibuk, dia jadi bisa menjadi “tidak sempat” menghadapi kenyataan pada hidupnya kan.. Sibuk apa? Sibuk menangis tentu saja. Dia senang dengan acara menguras air mata tersebut! Itulah kenyataannya kawan.

Maka tahulah kita kenapa para gadis yang patah hati itu banyak yang menangis melulu kerjanya, mereka tentu saja melarikan diri dari kenyataan bahwa mereka sudah kehilangan orang yang dicintainya. Dan mereka lebih menikmati pelarian itu daripada kenyataan yang ada. Ada juga yang sibuk makan saat patah hati, nah yang ini lebih celaka lagi. Mereka makan untuk melarikan diri dari kenyataan mereka kehilangan, lalu saat mereka sudah sadar dan siap untuk menghadapi kenyataan, mereka sudah gendut..lalu mereka mencoba melarikan diri dari kenyataan bahwa mereka gendut, dengan sibuk makan, dan kita bisa lihat mereka menjadi lebih gendut lagi. Begitu berulang ulang, sampai menyedihkan.

Tapi tidak semua orang gendut karena patah hati, tentu saja. Itu hanya contoh. Banyak juga orang gendut karena rakus saja. Memang sama-sama tidak terhormat, tapi setidaknya..lihatlah, itu lebih sedikit kadar menyedihkannya daripada orang yang gendut karena patah hati. Begitulah kawan, cukuplah sudah mengenai orang gendut.
Lalu akhir-akhir ini saya mendengarkan kabar dari kawan saya, seorang supervisor apotik di jakarta yang baru saja berulang tahun tanggal 30 Agustus kemarin. Bahkan di hari ulang tahunnya, dia tetap merana. Saat saya bertanya, “ulang tahun kok sedih sih bray..kenapa? meratapi mukamu lagi?”. Dia marah. Katanya, “ngga, aku lagi banyak masalah. Rasanya jadi pengen marah-marah! Jadi ngga bahagia! ”.


Salah! Saya pikir itu salah! Dia tidak bahagia karena dia tidak senang, bukan karena sedang marah! Jawaban yang menurut teman saya aneh, “Mana ada orang marah karena senang?”, katanya. Elho, ada..tentu saja ada. Lihatlah di sinetron-sinetron, kadang ada adegan cewek cantik marah kepada seorang cowok ganteng (entah kenapa selalu cantik dan ganteng, mungkin supaya enak dilihat), lalu si cewek berkata “aku marah, kenapa kamu tidak lebih cepat menyatakan cintamu padaku..”. Lalu berakhir mereka berpelukan sambil menangis, dan kita para cowok jadi merasa ingin berpelukan juga dengan cewek cantik itu. Cewek itu senang tentu saja, meskipun sambil marah-marah.

Kita bisa bahagia meskipun sedang marah-marah, meskipun sedang banyak masalah, meskipun sambil menangis, asal kita merasa senang! Begitulah kawan. Dan mengenai itu, kadang kita salah mengerti, kita mengira perasaan itu seperti bola golf dan lubangnya. Ibaratnya perasaan itu bola golf dan lubangnya itu hati kita, maka cuma satu perasaan yang bisa masuk di satu saat. Tapi tidak, saya katakan sebuah pencerahan yang saya sadari padamu kawan, perasaan itu ibaratnya bola golf dan hati kita itu lubang selebar ring basket, bolanya bisa masuk rame-rame ke lubang yang sama dalam satu sodokan. Pemikiran yang sungguh erotis kurasa.

Jadi di hati kita bisa merasakan macam-macam, makanya selalu ada kesempatan untuk merasa bahagia. Sangat mudah kawan, masukkan saja perasaan senang dalam setiap event yang diselenggarakan di hatimu. Pacar sakit, kamu sedih, selipkan rasa senang. Hewan kesayangan mati, kamu kehilangan, selipkan rasa senang. Melihat sesuatu dan terharu, selipkan rasa senang. Merasa gendut, selipkan rasa senang. Patah hati, selipkan rasa senang. Dan lain-lain, selipkan rasa senang. Maka kau selalu bahagia kawan.

Selipkan rasa senang, untuk apapun, baik ada alasan yang bisa kau temukan, atau tidak ketemu alasannya sekalipun, selipkan saja. Maka kamu bisa selalu senang, mirip orang gila. Untuk mempertahankan status “mirip” agar tidak hilang dan kita menjadi gila beneran, butuh sedikit seni. Seni untuk menyadarkan diri bahwa itu kamu lakukan agar selalu bahagia saja, entah apa yang sedang terjadi. Dan untuk sebuah alasan saya pribadi selalu mencoba memahami bahwa apapun yang sedang dan telah terjadi dalam ijin Tuhan, itu untuk sebuah alasan, yang kalau kita mengerti bisa kita lihat itu menuju sesuatu yang baik. Dan bahkan kalau kita tidak bisa mengertinya, kita bisa memilih untuk percaya bahwa itu menuju sesuatu yang baik. Dan untuk sesuatu yang baik, saya layak untuk merasa melibatkan rasa senang. Entahlah, itu seni yang benar-benar tergantung pribadimu sendiri.

Tapi bahagia adalah sesuatu yang bisa kau dapatkan, cukup merasa senang saja, dan itu sebenarnya mudah dilakukan bahkan meskipun dirimu dalam masalah besar yang tidak kau mengerti. Itu yang coba saya katakan daritadi.


Khusus untuk ente bray, kalau kamu mau percaya ini, Tuhan tahu apa yang Dia lakukan, terlepas dari kamu tahu apa ngga apa yang sedang terjadi setiap hari, dan masalah-masalah itu. Dan jangan ratapi mukamu, sudah kubilang percuma, sudah begitu kan..

\m/ Keep Rock !! \m/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar